Analisis tentang mahasiswa yang mengikuti organisasi kampus (IAIN KUDUS)

Analisis tentang Mahasiswa dalam Mengikuti  Organisasi Kampus (IAIN KUDUS)
Oleh kelompok 10

PENDAHULUAN

Mahasiswa dan organisasi kampus merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, keduanya akan selalu terikat satu sama lain karena organisasi-organisasi tersebut digerakkan dan dijalankan oleh mahasiswa.
Menurut Soewarno Handajaningrat (1983:55) organisasi diartikan sebagai “sarana atau alat untuk mencapai tujuan.” Oleh karena itu, organisasi adalah wadah kegiatan daripada orang-orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan. Sedangkan menurut Sondang P. Siagian (1985:55) organiasasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama dengan secara formal terikat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Maka dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah suatu sistem formal yang terdiri dari pola aktivitas yang dilakukan sekelompok orang (dua atau lebih) yang bersama secara teratur dan berulang-ulang untuk mencapai tujuan bersama. Mahasiswa sendiri adalah orang yang terdaftar sekaligus belajar di sebuah perguruan tinggi,baik itu berupa institute, akademi, maupun universitas.
Dalam sebuah organisasi yang ada di kampus, peran seorang mahasiswa sangat berpengaruh terhadap perkembangan, kemajuan, serta prestasi yang akan diperoleh kampus tersebut.  Sebab, seseorang yang sudah bergelar mahasiswa harus dapat membuat perubahan yang lebih baik bagi bangsa dan negara sekaligus menjadi pemberi solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh suatu masyarakat.
Di sebuah perguruan tinggi seperti universitas, institute, dan akademi terdapat banyak organisasi mahasiswa (ormawa), seperti BEM dan DPM baik di tingkat universitas maupun fakultas, juga UKM yang berfungsi sebagai wadah bagi mahasiswa untuk menyalurkan minat, bakat, dan mengembangkan skill mereka. Maka sudah umum diketahui bahwa organisasi sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan proses pengembangan potensi yang ada dalam diri mereka, sekaligus sebagai wadah bagi mereka untuk bebas berkreasi dan beraktivitas juga untuk menjalin koneksi dengan banyak orang sebagai wujud usaha membangun networking setelah mereka lulus nanti.
Sayangnya, tidak semua mahasiswa yang ikut organisasi menyadari akan hal itu, sehingga banyak kita temukan adanya mahasiswa yang aktif dan pasif dalam berorganisasi. Sehingga muncul juga istilah mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang), dalam praktiknya pun sering kita temukan istilah mahasiswa akademisi dan mahasiswa praktisi. Oleh karena itu, kami akan menganalisis tentang kehidupan mahasiswa dalam berorganisasi di kampus terutama di IAIN KUDUS.

PEMBAHASAN

Mengapa lebih banyak perempuan yang mengikuti organisasi daripada laki-laki?
Perbandingan jumlah antara mahasiswa dan mahasiswi
  Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa jumlah mahasiswa secara keseluruhan di IAIN Kudus ini sangatlah banyak, terlebih untuk jumlah mahasiswa perempuannya yang sangat mendominasi. Maka untuk faktor pertama yang menjadi penyebab adanya mahasiswi yang lebih banyak mengikuti organisaai di kampus daripada mahasiswa adalah karena perbandingan jumlah antar keduanya. Hal ini sangatlah terlihat jelas untuk diamati mulai dari jumlah mahasiswa dan mahasiswi yang ada di kelas untuk setiap prodi.

Prioritas Kerja
Jika dibandingkan dengan mahasiswi yang lebih banyak memilih ngekost daripada mahasiswa, maka lebih banyak mahasiswa yang memilih kerja untuk mengisi kesibukan mereka dan sebagai usaha mandiri dalam mencari uang guna membayar uang kuliah . Selain itu, karena mindset mereka yang berpikiran bahwa kerja lebih penting daripada berorganiasasi di kampus. Sebab, berorganisasi bisa di luar kampus.

Mengapa banyak mahasiswa yang kurang totalitas (setengah-setengah) dalam berorganisasi?

Sibuk dengan kegiatan yang lain
Menjadi seorang mahasiswa memang tidak sepenuhya selalu berkecimpung dalam dunia organisasi kampus. Sebab, sebagian dari mereka ada yang kuliah sambil mondok dan kerja. Oleh karena itu, ketika mereka sudah memiliki banyak kegiatan di luar kampus, mereka akan kurang maksimal dan totalitas dalam mengikuti organisasi di kampus.
Kurangnya rencana tindak lanjut dari organisasi sebelum-sebelumnya
Dalam sebuah organisasi, Rencana Tindak Lanjut (RTL) akan sangat penting dan berpengaruh terhadap kelanjutan kegiatan dalam sebuah organisasi. Sayangnya, untuk organisasi sebelum-sebelumnya hal itu kurang diperhatikan, sehingga banyak mahasiswa yang merasa kebingungan dengan agenda kegiatan setelahnya. Kemudian mereka merasa malas dan berpikiran bahwa organisasi hanya itu-itu saja.

Ingin Fokus Kuliah
Kebanyakan mahasiswa tertarik berorganisasi saat masih menempuh semester muda, maka ketika mereka sudah berada di semester tua mereka akan berpikir dua kali untuk terus aktif di organisasi tersebut sebab mereka ingin fokus kuliah agar tidak telat lulus.
Kesulitan dalam memanage waktu
Masa muda terutama masa-masa saat kuliah menjadi kesempatan bagi para mahasiswa untuk mengeksplor diri mereka, yaitu dengan mengikuti banyak kegiatan, baik organisasi di dalam kampus maupun di luar kampus. Oleh karenanya, tak sedikit dari mereka yang kadang merasa kualahan dengan banyaknya aktivitas yang mereka jalani, sehingga apabila seseorang sudah aktif di salah satu organisasi dan ia lebih condong di organisasi tersebut maka ia akan kurang maksimal di organisasi yang lainnya.

Cuma Ikut-ikutan Temen
Saat awal-awal masuk kuliah atau gabung organisasi yang ada di kampus, biasanya mahasiswa akan mengajak teman akrabnya untuk bergabung ke dalam organiasai yang akan ia ikuti. Sehingga terkadang teman yang diajak itu tidak tahu menahu atau cuma sekadar ikut-ikutan bahkan tidak memiliki niatan sama sekali untuk gabung dengan organisasi tersebut. Maka bisa saja suatu saat nanti ia akan merasa bosan, tidak nyaman, bahkan mulai merasa malas untuk mngikuti kegiatan-kegiatan selanjutnya.

Kurang Pandai Beradaptasi dengan Lingkungan
Bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang akan menuntut seseorang untuk lebih pandai lagi dalam beradaptasi dengan lingkungannya, termasuk dengan karakter-karakter teman seorganisasian. Jika seseorang tersebut termasuk orang yang susah dalam beradaptasi dan mudah tersinggung dengan perbedaan karakter anggota yang lain, maka ketika mengikuti kegiatan dan ada orang yang tidak disukainya, maka ia akan merasa malas untuk mengikuti kegiatan selanjutnya.
Hanya Ingin Diakui (Cari Nama)

Kita tidak pernah tahu apa niatan sebenarnya seseorang ikut organisasi. Sebab sebagian dari mereka memang punya niatan yang sungguh-sungguh dengan tujuan mengembangkan skill, menyalurkan hobi, minat, dan bakat, bahkan cuma karena ikut-ikutan temen atau ada juga yang hanya pengen diakui dan dan dianggap wow karena telah bergabung dalam organisasi terebut tanpa tahu pasti ia aktif atau tidak dalam organisasi yang diikutinya.



Komentar